Wednesday, May 25, 2016

Dampak Ekonomi Pariwisata Di Cirebon



1.        Dampak Pariwisata Terhadap Perekonomian
A.    Dampak Positif
1)      Meningkatkan Devisa
Pengeluaran sektor pariwisata akan menyebabkan perekonomian masyarakat local disekitar destinasi wisata menggeliat dan menjadi stimulus berinvestasi dan menyebabkan sektor keuangan bertumbuh seiring bertumbuhnya sektor ekonomi lainnya. Pengalaman di beberapa negara bahwa kedatangan wisatawan ke sebuah destinasi wisata juga menyebabkan bertumbuhnya bisnis valuta asing untuk memberikan pelayanan dan kemudahan bagi wisatawan selama mereka berwisata.

2)      Kontribusi Untuk Pendapatan Pemerintah
Kontribusi pariwisata terhadap pendapatan pemerintah dapat diuraikan menjadi dua, yakni: kontribusi langsung dan tidak langsung. Kontribusi langsung berasal dari pajak pendapatan yang dipungut dari para pekerja pariwisata dan pelaku bisnis pariwisata pada kawasan tamansari gua sunyaragi yang diterima langsung oleh dinas pendapatan. Sedangkan kontribusi tidak langsung pariwisata terhadap pendapatan pemerintah berasal dari pajak atau bea cukai barang-barang yang di import dan pajak yang dikenakan kepada wisatawan yang berkunjung ke tamansari gua sunyaragi.
3)      Menciptakan Peluang Kerja
Pada beberapa daerah yang telah mengembangkan sektor pariwisata, terbukti bahwa sektor pariwisata secara internasional berkontribusi nyata terhadap penciptaan peluang kerja, penciptaan usaha-usaha terkait pariwisata seperti usaha akomodasi, restoran, transportasi, biro perjalanan wisata, tour guide, hiburan dan usaha kerajinan tangan khas cirebon.
4)      Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur
Berkembangnya sektor pariwisata juga dapat mendorong pemerintah lokal tamansari gua sunyaragi untuk menyediakan infrastruktur yang lebih baik, penyediaan air bersih, listrik, telekomunikasi, sarana transportasi umum dan fasilitas pendukung lainnya sebagai konsekuensi logis, kenyamanan dan kesemuanya itu dapat meningkatkan kualitas hidup baik wisatawan dan juga masyarakat local di daerah cirebon.
5)      Meningkatkan Perekonomian Setempat
Pendapatan sektor pariwisata acapkali digunakan untuk mengukur nilai ekonomi pada suatu kawasan wisata.  Meningkatkan produk hasil kebudayaan lokal karena semakin meningkatnya konsumsi wisatawan di tamansari gua sunyaragi. Sementara ada beberapa pendapatan lokal sangat sulit untuk dihitung karena  tidak semua pengeluaran wisatawan dapat diketahui dengan jelas seperti misalnya penghasilan para pekerja informal seperti sopir taksi tidak resmi, pramuwisata tidak resmi, dan lain sebagainya dikawasan tamansari gua sunyaragi.
6)      Memberikan Keuntungan Bagi Industri Jasa Lainya
Memberikan keuntungan ekonomi kepada industri lainya yang mendukung pariwisata di daerah Cirebon atau sekitar kawasan tamansari gua sunyaragi. Contohnya, wisatawan yang pergi berwisata bersama keluarganya memerlukan akomodasi, makanan khas, paket wisata dari biro perjalanan wisata, pengusaha transportasi, jasa pramuwisata, dan industri local.

B.     Dampak Negative
1)      Mendatangkan Investor Asing
Seringkali terjadi pembangunan industri pariwisata lainnya disekitar destinasi wisata khususnya pada daerah yang sedang berkembang yang cenderung memerlukan modal dan investasi yang besar untuk membangun infrastruktur dan fasilitas wisata lainnya. Kondisi  seperti ini, akan mengundang masuknya penanam modal asing yang memiliki modal yang kuat untuk membangun resort atau hotel serta fasilitas dan infrastruktur pariwisata, sebagai imbalannya, keuntungan usaha dan investasi mereka akan mendorong uang mereka kembali ke negara mereka tanpa bisa dihalangi.
2)      Sebagai Tempat Persinggahan
Sering diasosiasikan bahwa sebuah destinasi wisata dianggap hanya sebagai tempat persinggahan sebagai contohnya, sebuah perjalanan wisata dari manajemen kapal pesiar dimana mereka hanya singgah pada sebuah destinasi tanpa melewatkan malam atau menginap di hotel-hotel yang telah disediakan industri lokal sebagai akibatnya dalam kedatangan wisatawan kapal pesiar tersebut manfaatnya dianggap sangat rendah atau bahkan tidak memberikan manfaat secara ekonomi bagi masyarakat di sebuah destinasi yang dikunjunginya.
3)      Meningkatnya Biaya Pembangunan Infrastruktur
Tanpa disadari ternyata pembangunan sektor pariwisata yang berstandar internasional dapat menjadi beban biaya tersendiri bagi pemerintah daerah dan akibatnya cenderung akan dibebankan pada sektor pajak dalam artian untuk membangun infratruktur tersebut, pendapatan sektor pajak harus ditingkatkan artinya pngutan pajak terhadap masyarakat harus dinaikkan.
4)      Kenaikan Harga (Inflasi)
Peningkatan permintaan terhadap barang dan jasa dari wisatawan akan menyebabkan meningkatnya harga secara beruntun inflalsi yang pastinya akan berdampak negative bagi masyarakat lokal yang dalam kenyataannya tidak mengalami peningkatan pendapatan secara proporsional artinya jikalau pendapatan masyarakat lokal meningkat namun tidak sebanding dengan peningkatan harga-harga akan menyebabkan daya beli masyarakat lokal menjadi rendah.
5)      Produksi Yang Bersifat Musiman
Dalam Industri pariwisata, dikenal adanya musim-musim tertentu, seperti misalnya musim ramai “high season” dimana kedatangan  wisatawan akan mengalami puncaknya, tingkat hunian kamar akan mendekati tingkat hunian kamar maksimal dan kondisi ini akan berdampak meningkatnya pendapatan bisnis pariwisata. Sementara dikenal juga musim sepi low season di mana kondisi ini rata-rata tingkat hunian kamar tidak sesuai dengan harapan para pebisnis sebagai dampaknya pendapatan indutri pariwisata juga menurun hal ini yang sering disebut problem seasonal
6)      Terjadinya ketimpangan antara daerah tujuan wisata dengan daerah yang bukan tujuan wisata demikian juga antara objek atau kawasan wisata dengan luar wisata.
7)      Terjadinya urbanisasi dari desa ke daerah kawasan pariwisata yang menyebabkan bertambah sesaknya kawasan pariwisata

No comments:

Post a Comment