1.
Dampak Pariwisata Terhadap
Perekonomian
A. Dampak
Positif
1)
Meningkatkan
Devisa
Pengeluaran sektor pariwisata akan menyebabkan perekonomian masyarakat
local disekitar destinasi wisata menggeliat dan menjadi stimulus
berinvestasi dan menyebabkan sektor keuangan bertumbuh seiring bertumbuhnya
sektor ekonomi lainnya. Pengalaman di beberapa negara bahwa kedatangan wisatawan ke sebuah destinasi wisata juga menyebabkan
bertumbuhnya bisnis valuta asing untuk memberikan pelayanan dan kemudahan bagi
wisatawan selama mereka berwisata.
2)
Kontribusi
Untuk Pendapatan Pemerintah
Kontribusi pariwisata terhadap pendapatan pemerintah dapat diuraikan
menjadi dua, yakni: kontribusi langsung dan tidak langsung. Kontribusi langsung
berasal dari pajak pendapatan yang dipungut dari para pekerja pariwisata dan
pelaku bisnis pariwisata pada kawasan tamansari gua sunyaragi yang diterima langsung oleh dinas pendapatan. Sedangkan kontribusi tidak
langsung pariwisata terhadap pendapatan pemerintah berasal dari pajak atau bea
cukai barang-barang yang di import dan pajak yang
dikenakan kepada wisatawan yang berkunjung ke tamansari gua sunyaragi.
3)
Menciptakan
Peluang Kerja
Pada beberapa daerah yang telah mengembangkan sektor
pariwisata, terbukti bahwa sektor pariwisata secara internasional berkontribusi
nyata terhadap penciptaan peluang kerja, penciptaan usaha-usaha terkait
pariwisata seperti usaha akomodasi, restoran, transportasi, biro perjalanan wisata, tour guide, hiburan dan usaha kerajinan tangan khas cirebon.
4)
Meningkatkan
Pembangunan Infrastruktur
Berkembangnya sektor pariwisata juga dapat mendorong pemerintah lokal tamansari
gua sunyaragi untuk menyediakan infrastruktur
yang lebih baik, penyediaan air bersih, listrik, telekomunikasi, sarana transportasi umum dan fasilitas pendukung lainnya
sebagai konsekuensi logis, kenyamanan dan
kesemuanya itu dapat meningkatkan kualitas hidup baik wisatawan dan juga
masyarakat local di daerah cirebon.
5)
Meningkatkan
Perekonomian Setempat
Pendapatan sektor pariwisata acapkali digunakan untuk mengukur nilai
ekonomi pada suatu kawasan wisata. Meningkatkan produk hasil kebudayaan lokal karena
semakin meningkatnya konsumsi wisatawan di tamansari gua sunyaragi. Sementara ada beberapa pendapatan lokal sangat sulit
untuk dihitung karena tidak semua pengeluaran wisatawan dapat diketahui
dengan jelas seperti misalnya penghasilan para pekerja informal seperti
sopir taksi tidak resmi, pramuwisata tidak resmi, dan lain sebagainya
dikawasan tamansari gua sunyaragi.
6)
Memberikan
Keuntungan Bagi Industri Jasa Lainya
Memberikan
keuntungan ekonomi kepada industri lainya yang mendukung pariwisata di daerah Cirebon
atau sekitar kawasan tamansari gua sunyaragi. Contohnya, wisatawan yang pergi
berwisata bersama keluarganya memerlukan akomodasi, makanan khas, paket wisata
dari biro perjalanan wisata, pengusaha transportasi, jasa pramuwisata, dan industri
local.
B. Dampak
Negative
1)
Mendatangkan
Investor Asing
Seringkali terjadi pembangunan industri
pariwisata lainnya disekitar destinasi wisata khususnya pada daerah
yang sedang berkembang yang cenderung
memerlukan modal dan investasi yang besar untuk membangun infrastruktur dan
fasilitas wisata lainnya. Kondisi seperti ini, akan mengundang masuknya
penanam modal asing yang memiliki modal yang kuat untuk membangun resort atau hotel serta fasilitas dan infrastruktur
pariwisata, sebagai imbalannya, keuntungan usaha dan investasi mereka akan
mendorong uang mereka kembali ke negara mereka tanpa bisa dihalangi.
2)
Sebagai
Tempat Persinggahan
Sering diasosiasikan bahwa sebuah destinasi wisata
dianggap hanya sebagai tempat persinggahan sebagai contohnya, sebuah perjalanan
wisata dari manajemen kapal pesiar dimana mereka hanya singgah pada sebuah
destinasi tanpa melewatkan malam atau menginap di hotel-hotel yang telah
disediakan industri lokal sebagai akibatnya dalam kedatangan wisatawan kapal
pesiar tersebut manfaatnya dianggap sangat rendah atau bahkan tidak memberikan
manfaat secara ekonomi bagi masyarakat di sebuah destinasi yang dikunjunginya.
3)
Meningkatnya
Biaya Pembangunan Infrastruktur
Tanpa
disadari ternyata pembangunan sektor pariwisata yang berstandar internasional
dapat menjadi beban biaya tersendiri bagi pemerintah daerah dan akibatnya cenderung akan dibebankan pada sektor
pajak dalam artian untuk membangun infratruktur tersebut, pendapatan sektor
pajak harus ditingkatkan artinya pngutan pajak terhadap masyarakat harus
dinaikkan.
4)
Kenaikan
Harga (Inflasi)
Peningkatan permintaan terhadap barang dan jasa dari wisatawan akan
menyebabkan meningkatnya harga secara beruntun “inflalsi” yang
pastinya akan berdampak negative bagi masyarakat lokal yang dalam kenyataannya
tidak mengalami peningkatan pendapatan secara proporsional artinya jikalau
pendapatan masyarakat lokal meningkat namun tidak sebanding dengan peningkatan
harga-harga akan menyebabkan daya beli masyarakat lokal menjadi rendah.
5)
Produksi
Yang Bersifat Musiman
Dalam Industri pariwisata, dikenal adanya musim-musim tertentu, seperti
misalnya musim ramai “high season” dimana kedatangan wisatawan akan mengalami
puncaknya, tingkat hunian kamar akan mendekati tingkat hunian kamar maksimal
dan kondisi ini akan berdampak meningkatnya pendapatan bisnis pariwisata.
Sementara dikenal juga musim sepi “low season” di mana kondisi ini
rata-rata tingkat hunian kamar tidak sesuai dengan harapan para pebisnis
sebagai dampaknya pendapatan indutri pariwisata juga menurun hal ini yang
sering disebut “problem seasonal”
6)
Terjadinya
ketimpangan antara daerah tujuan wisata dengan daerah yang bukan tujuan wisata
demikian juga antara objek atau kawasan wisata dengan luar wisata.
7)
Terjadinya
urbanisasi dari desa ke daerah kawasan pariwisata yang menyebabkan bertambah
sesaknya kawasan pariwisata
No comments:
Post a Comment