Wednesday, December 28, 2016
Tuesday, December 27, 2016
Tuesday, November 8, 2016
Monday, October 10, 2016
BATIK CIREBON
Batik Cirebon merupakan ragam batik khas Cirebon yang merupakan salah satu dari empat sentra industri batik di Jawa Barat yang masih ada hingga sekarang. Tiga sentra industri batik lainnya adalah Indramayu, Tasikmalaya, dan Garut. Meskipun demikian, Cirebon merupakan sentra batik tertua yang memberikan pengaruh terhadap ragam pola batik di sentra-sentra industri batik lain di Jawa Barat.
Motif batik Cirebon yang paling terkenal dan menjadi ikon Cirebon adalah motif Megamendung. Motif ini melambangkan awan pembawa hujan sebagai lambang kesuburan dan pemberi kehidupan. Sejarah motif ini berkaitan dengan sejarah kedatangan bangsa Cina di Cirebon, yaitu Sunan Gunung Jati yang menikah dengan wanita Tionghoa bernama Ong Tie. Motif ini memiliki gradasi warna yang sangat bagus dengan proses pewarnaan yang dilakukan sebanyak lebih dari tiga kali.
SEJARAH BATIK CIREBON
Batik yang ada di wilayah Cirebon berkaitan dengan kesultanan-kesultanan yang ada di wilayah ini, diantaranya yaitu kesultanan Kasepuhan dan kesultanan Kanoman. Pola penyebaran Batik Cirebon sama dengan pola penyebaran batik Yogya atau Solo yakni pertama-tama muncul di lingkungan dalam keraton kemudian dibawa keluar lingkungan keraton oleh para abdi dalem yang bertempat tinggal di luar keraton.
Pada mulanya, seni membatik hanya dipelajari para putri keraton untuk mengisi waktu senggang mereka. Ornamen batik yang berkembang saat itu antara lain ornamen Paksi Naga Liman, Siti Inggil, Kanoman, Taman Kasepuhan, dan Taman Sunyaragi. Batik yang dihasilkan disebut batik bergaya keratonan. Selanjutnya, masyarakat Cirebon juga mempelajari seni batik sebagai barang dagangan. Ornamen yang dihasilkan disebut pesisiran dan batik yang dihasilkan disebut batik pesisiran.
5 MOTIF BATIK KHAS CIREBON
Tahukan anda bahwa di wilayah Cirebon ini memiliki lima motif batik yang sangat Khas dan menjadikan daerah Cirebon ini terkenal dengan motif batik tersebut. Kelima motif tersebut adalah :
Motif batik yang satu ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi para wisatawan yang sering mengunjungi daerah Cirebon, pasalnya dari berbagai wisatawan yang datang ke Cirebon hampir secara keseluruhan selalu membeli motif batik yang satu ini. Dengan motif yang bercorak awan berwarna biru muda bukan hanya disukai oleh kalangan orang tua saja melainkan motif batik megamendung ini juga disukai oleh kalangan remaja loh, karena motif yang simpel dan warna yang soft pun membuat motif batik megamendung mampu menjadikan ikon tersendiri untuk oleh-oleh khas daerah Cirebon. Motif batik megamendung pun dapat ditemui di salah satu pusat perbelanjaan oleh-oleh khas Cirebon yaitu Batik Trusmi.
- Wadasan
Motif Batik Wadasan |
Motif batik ini biasa disebut juga dengan motif batik keratonan. Dalam motif batik wadasan ini memiliki corak tersendiri diantaranya ditandai dengan ornamen-ornamen yang berasal dari Keraton Cirebon. Nama-nama untuk motifnya antara lain adalah Singa Payung, Naga Saba, Taman Arum, dan Mega Mendung. Motif batik wadasan ini awalnya hanya dipergunakan untuk kalangan kerajaan loh.. namun karena perkembangan jaman yang semakin modern membuat motif batik ini akhirnya dapat diproduksi juga untuk kalangan masyarakat.
- Geometri
Motif Batik Khas Cirebon, GOEMETRIS |
Kain yang didesain sebelumnya harus diberi garis-garis dengan bantuan penggaris. Misalnya adalah motif Tambal Sewu, Liris, Kawung, dan Lengko-lengko.
- Byur
Motif Batik Byur |
Motif batik ini ditandai dengan ornamen bunga dan dedaunan kecil yang mengelilingi ornamen pokok secara penuh, misalnya adalah Karang Jahe, Mawar Sepasang, Dara Tarung, dan Banyak Angrum.
- Semarangan
Motif Batik Semarangan |
Motif ini menampilkan penataan ornamen yang sama atau motif ulang yang ditata agak renggang, misalnya adalah motif Piring Selampad dan Kembang Kantil.
Itulah kelima motif batik yang sangat khas dari daerah Cirebon Jawa Barat. Bagi anda yang ingin berburu batik khas Cirebon tidak ada salahnya jika anda memiliki satu dari lima motif khas daerah Cirebon Jawa Barat. (BATIK CIREBON)
Friday, October 7, 2016
SALSABILLAH TOUR & TRAVEL
CV.SALSABILLAH TOUR & TRAVEL
"Check Your Plan & Enjoy Your Traveling"
Head Office :
Jl. Otista Dpn Pasar Batik, Plered - Cirebon
Hot Line :
081326613495 - 081324019395
(Call / WA )
Pin BB. 56EB708D
irvanfirmansyah@yahoo.com
salsabillahtour@yahoo.com
Rental Mobil Cirebon
Melayani :
- Reservasi Bus PO.Tifanha
- Rental Mobil ( Avanza, Inova, Hiace, Elph )
- Paket Tour Jawa, Bali, Madura, Lombok DLL
- Reservasi Bus PO.Tifanha
- Rental Mobil ( Avanza, Inova, Hiace, Elph )
- Paket Tour Jawa, Bali, Madura, Lombok DLL
By CV.Salsabillah Tour & Travel
Kantor Pusat : Jl.Otista Dpn Pasar Batik Plered - Cirebon
Kantor Cabang : Janti - Yogyakarta
Hot Line :
081326613495 - 081324019395 ( Call / WA )
Pin BB : 56EB708D
https://www.facebook.com/salsabillahtour/
Wednesday, May 25, 2016
Paket Wisata Murah Keliling Cirebon
Melayani :
- Paket City Tour Cirebon (One Day and More Than One Day)
- Gathering Perusahaan, Family, Kunjungan Industri, Study Banding
- Event and Outbound In Cirebon
- Reservasi Transportasi Wisata ( Bus Pariwisata, Elph Wisata, City Car )
- Reservasi Hotel Strat From Melati s/d Bintang 5
- Reservasi Makanan Khas Kota Cirebon
- Penjemputan Stasiun Prujakan dan Stasiun Kejaksan
- Penjemputan Ke Daerah Asal
Reservasi And Info Lebih Lanjut (24jam)
CV. SALSABILLAH TOUR & TRAVEL
PT. TIFANHA BUS PARIWISATA CIREBON
Cp : 081 326 613 495 - 56EB708D
Office : Jl. Otista (Dpn Pasar Batik Trusmi) Plered - Cirebon
Dampak Ekonomi Pariwisata Di Cirebon
1.
Dampak Pariwisata Terhadap
Perekonomian
A. Dampak
Positif
1)
Meningkatkan
Devisa
Pengeluaran sektor pariwisata akan menyebabkan perekonomian masyarakat
local disekitar destinasi wisata menggeliat dan menjadi stimulus
berinvestasi dan menyebabkan sektor keuangan bertumbuh seiring bertumbuhnya
sektor ekonomi lainnya. Pengalaman di beberapa negara bahwa kedatangan wisatawan ke sebuah destinasi wisata juga menyebabkan
bertumbuhnya bisnis valuta asing untuk memberikan pelayanan dan kemudahan bagi
wisatawan selama mereka berwisata.
2)
Kontribusi
Untuk Pendapatan Pemerintah
Kontribusi pariwisata terhadap pendapatan pemerintah dapat diuraikan
menjadi dua, yakni: kontribusi langsung dan tidak langsung. Kontribusi langsung
berasal dari pajak pendapatan yang dipungut dari para pekerja pariwisata dan
pelaku bisnis pariwisata pada kawasan tamansari gua sunyaragi yang diterima langsung oleh dinas pendapatan. Sedangkan kontribusi tidak
langsung pariwisata terhadap pendapatan pemerintah berasal dari pajak atau bea
cukai barang-barang yang di import dan pajak yang
dikenakan kepada wisatawan yang berkunjung ke tamansari gua sunyaragi.
3)
Menciptakan
Peluang Kerja
Pada beberapa daerah yang telah mengembangkan sektor
pariwisata, terbukti bahwa sektor pariwisata secara internasional berkontribusi
nyata terhadap penciptaan peluang kerja, penciptaan usaha-usaha terkait
pariwisata seperti usaha akomodasi, restoran, transportasi, biro perjalanan wisata, tour guide, hiburan dan usaha kerajinan tangan khas cirebon.
4)
Meningkatkan
Pembangunan Infrastruktur
Berkembangnya sektor pariwisata juga dapat mendorong pemerintah lokal tamansari
gua sunyaragi untuk menyediakan infrastruktur
yang lebih baik, penyediaan air bersih, listrik, telekomunikasi, sarana transportasi umum dan fasilitas pendukung lainnya
sebagai konsekuensi logis, kenyamanan dan
kesemuanya itu dapat meningkatkan kualitas hidup baik wisatawan dan juga
masyarakat local di daerah cirebon.
5)
Meningkatkan
Perekonomian Setempat
Pendapatan sektor pariwisata acapkali digunakan untuk mengukur nilai
ekonomi pada suatu kawasan wisata. Meningkatkan produk hasil kebudayaan lokal karena
semakin meningkatnya konsumsi wisatawan di tamansari gua sunyaragi. Sementara ada beberapa pendapatan lokal sangat sulit
untuk dihitung karena tidak semua pengeluaran wisatawan dapat diketahui
dengan jelas seperti misalnya penghasilan para pekerja informal seperti
sopir taksi tidak resmi, pramuwisata tidak resmi, dan lain sebagainya
dikawasan tamansari gua sunyaragi.
6)
Memberikan
Keuntungan Bagi Industri Jasa Lainya
Memberikan
keuntungan ekonomi kepada industri lainya yang mendukung pariwisata di daerah Cirebon
atau sekitar kawasan tamansari gua sunyaragi. Contohnya, wisatawan yang pergi
berwisata bersama keluarganya memerlukan akomodasi, makanan khas, paket wisata
dari biro perjalanan wisata, pengusaha transportasi, jasa pramuwisata, dan industri
local.
B. Dampak
Negative
1)
Mendatangkan
Investor Asing
Seringkali terjadi pembangunan industri
pariwisata lainnya disekitar destinasi wisata khususnya pada daerah
yang sedang berkembang yang cenderung
memerlukan modal dan investasi yang besar untuk membangun infrastruktur dan
fasilitas wisata lainnya. Kondisi seperti ini, akan mengundang masuknya
penanam modal asing yang memiliki modal yang kuat untuk membangun resort atau hotel serta fasilitas dan infrastruktur
pariwisata, sebagai imbalannya, keuntungan usaha dan investasi mereka akan
mendorong uang mereka kembali ke negara mereka tanpa bisa dihalangi.
2)
Sebagai
Tempat Persinggahan
Sering diasosiasikan bahwa sebuah destinasi wisata
dianggap hanya sebagai tempat persinggahan sebagai contohnya, sebuah perjalanan
wisata dari manajemen kapal pesiar dimana mereka hanya singgah pada sebuah
destinasi tanpa melewatkan malam atau menginap di hotel-hotel yang telah
disediakan industri lokal sebagai akibatnya dalam kedatangan wisatawan kapal
pesiar tersebut manfaatnya dianggap sangat rendah atau bahkan tidak memberikan
manfaat secara ekonomi bagi masyarakat di sebuah destinasi yang dikunjunginya.
3)
Meningkatnya
Biaya Pembangunan Infrastruktur
Tanpa
disadari ternyata pembangunan sektor pariwisata yang berstandar internasional
dapat menjadi beban biaya tersendiri bagi pemerintah daerah dan akibatnya cenderung akan dibebankan pada sektor
pajak dalam artian untuk membangun infratruktur tersebut, pendapatan sektor
pajak harus ditingkatkan artinya pngutan pajak terhadap masyarakat harus
dinaikkan.
4)
Kenaikan
Harga (Inflasi)
Peningkatan permintaan terhadap barang dan jasa dari wisatawan akan
menyebabkan meningkatnya harga secara beruntun “inflalsi” yang
pastinya akan berdampak negative bagi masyarakat lokal yang dalam kenyataannya
tidak mengalami peningkatan pendapatan secara proporsional artinya jikalau
pendapatan masyarakat lokal meningkat namun tidak sebanding dengan peningkatan
harga-harga akan menyebabkan daya beli masyarakat lokal menjadi rendah.
5)
Produksi
Yang Bersifat Musiman
Dalam Industri pariwisata, dikenal adanya musim-musim tertentu, seperti
misalnya musim ramai “high season” dimana kedatangan wisatawan akan mengalami
puncaknya, tingkat hunian kamar akan mendekati tingkat hunian kamar maksimal
dan kondisi ini akan berdampak meningkatnya pendapatan bisnis pariwisata.
Sementara dikenal juga musim sepi “low season” di mana kondisi ini
rata-rata tingkat hunian kamar tidak sesuai dengan harapan para pebisnis
sebagai dampaknya pendapatan indutri pariwisata juga menurun hal ini yang
sering disebut “problem seasonal”
6)
Terjadinya
ketimpangan antara daerah tujuan wisata dengan daerah yang bukan tujuan wisata
demikian juga antara objek atau kawasan wisata dengan luar wisata.
7)
Terjadinya
urbanisasi dari desa ke daerah kawasan pariwisata yang menyebabkan bertambah
sesaknya kawasan pariwisata
Thursday, May 19, 2016
Tempat - tempat Mistis yang ada di Kota Cirebon
1. Kerajaan Kera (Wisata Plangon)
Gak usah panjang lebar deh kita bahasa mengenai keadaan geografis di Ciremai, saatnya kita ungkap misteri dibalik keindahan gunung ciremai.
Sebagaimana wilayah pegunungan lain yang menjadi sarang serta pemukipan para lelembut, di G. Ciremai juga mengandung banyak cerita misteri tak kalah menarik dengan tempat lain. Adapun berbagai misteri gunung ciremai yang kerap diceritakan oleh masyarakat setempat maupun para pendaki antara lain sebagaimana di bawah ini.
Sebuah mitos yang beredar di masyarakat konon para waliyullah tokoh penyebaran agama islam di Jawa pernah mendaki gunung ciremai untuk melakukan suatu musyawarah dengan dipandu oleh Sunan Gunung Jati.
Dari perjalanan tersebut rupanya Sunan Gunung Jati yang sudah berusia sepuh tak lagi mampu melanjutkan perjalanan menuju puncak. Beliau memutuskan untuk berhenti dan istirahat di sebuah batu yang kini dikenal dengan sebutan batu lingga.
Cerita yang beredar di masyarakat setempat mengatakan bahwa nyi linggi melakukan pertapaan bersama dua ekor macan kumbang.
Tujuan utama beliau melakukan semedi di tempat ini konon merupakan upaya untuk menguasai ilmu tertentu. Namun belum sempat prosesi ritual itu selesai terlebih dahulu nyi linggi meninggal dunia. Begitu pula dengan kedua hewan peliharaannya konon menghilang tanpa bekas.
Hingga cerita ini diuliskan masih ada beberapa warga yang mengaku pernah melihat penampakan sosok nyi linggi bersama kedua hewan peliharaannya tersebut di kawasan batu lingga.
Hal ini pernah juga dialami oleh seorang pendaki yang mengaku pernah pula melihat sosok wanita bertongkat dan berpakaian kuno yang diapit dua macan tutul sewaktu melakukan pendakian melalui jalur linggar jati. Mungkinkah penampakan tersebut merupakan perwujudtan dari nyi lingga yang santer diperbincangkan masyarakat sekitar?
Bagi teman-teman yang memiliki kepekaan mata batin pasti akan merasakan sesuatu yang aneh terjadi dalam perjalanannya. Jika suasana aneh seperti bau harum atau bau kemenyan sudah deh bisa dipastikan ada makhluk tak kasap mata yang mengikuti perjalanan kalian.
Sekitar 10 km dari Kota Cirebon, terdapat objek wisata Plangon yang kerap disebut sebagai "kerajaan kera". Objek wisata yang terletak di Desa Babakan, Kec. Sumber, Kab. Cirebon ini merupakan tempat rekreasi dengan panorama alam indah yang dihuni oleh sekelompok kera liar.
Selain tempat rekreasi, terdapat juga makam Pangeran Kejaksan dan Pangeran Panjunan, dua orang penyebar agama Islam di wilayah Cirebon. Puncak acara ziarah ke kedua makam tersebut biasanya dilakukan pada 2 Syawal, 11 Zulhijah, dan 27 Rajab.
Kera yang hidup di hutan areal perbukitan Plangon ini merupakan beberapa kelompok monyet berekor panjang. Kera-kera tersebut hidup di lahan sekitar 10 ha yang statusnya milik kesultanan. Kapasitas pengunjung rata-rata sekitar 58.000 orang setiap tahun.
Plangon berasal dari kata tegal klangenan, yang berarti tempat atau bukit untuk menenangkan diri. Dikisahkan sekitar 4 abad silam ada dua orang pangeran bernama Pangeran Panjunan dan Pangeran Kajaksan, mencari tempat yang tenang untuk memecahkan permasalahan-permasalahan kehidupan yang sedang dihadapi.
Akhirnya, keduanya menemukan sebuah bukit yang terletak di sebelah barat Kota Cirebon, yang dianggap sebagai tempat paling cocok untuk melaksanakan maksud itu. Kedua pangeran yang konon masih keturunan dari Bagdad ini naik ke bukit.
Dalam perjalanan, kedua pangeran itu dihadang oleh penjaga hutan Plangon bernama Pangeran Arya Jumeneng. Namun, kedua pangeran dari Bagdad itu dapat memenangkan pertarungan, dan akhirnya ketika sampai di atas bukit kedua pangeran itu membuat tempat peristirahatan, yang sampai sekarang menjadi makam bagi keduanya.
Para pengunjung begitu memasuki kawasan Plangon, akan menemukan gapura yang bergaya Hindu Majapahit. Selanjutnya deretan tangga akan menanti para pengunjung menuju ke puncak Plangon. Tidak ada yang tahu berapa jumlah tangga menuju ke puncak. Sebab, setiap orang yang datang dan menghitung tangga, jumlahnya selalu berbeda. Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke puncak Plangon.
Memang bagi mereka yang baru berkunjung, kesan angker agak terasa. Apalagi kawasan itu dikelilingi hutan lebat dengan ratusan monyet yang seolah-olah menunggu para tamu yang datang. Sebagai tips dalam perjalanan menuju puncak Plangon, ada baiknya pengunjung membawa atau membeli makanan sebelum masuk gapura Plangon.
Benar saja, begitu pengunjung naik tangga pertama, puluhan monyet sudah mulai mengikuti. Ada monyet yang memang hanya sekadar mengikuti, tapi kebanyakan dari mereka justru mengikuti karena merasa yakin kalau pengunjung membawa makanan. Ada baiknya para pengunjung ditemani pawang, untuk membantu bila monyet-monyet tersebut bersikap usil.
Menurut pawang setempat, di kawasan hutan Plangon terdapat enam kerajaan monyet. Masing-masing wilayah kerajaan dipimpin oleh satu jawara monyet. Wilayah satu paling bawah dipimpin Jefri, wilayah dua sampai enam yaitu semakin ke atas sampai puncak, dipimpin masing-masing jawara monyet, Acing, Bondol, Werman, Mandor, dan Swing.
Tidak ada yang tahu pasti, dari mana asal monyet-monyet tersebut, apakah memang sudah ada dari dulunya, atau memang hewan peliharaan Pangeran Panjunan dan Pangeran Kajaksan. Namun, monyet-monyet tersebut berada di hutan Plangon dan berkembang biak dengan baik.
Namun menurut versi penduduk setempat, memang ada beberapa hal yang agak aneh. Pada hari-hari tertentu, monyet-monyet tersebut tidak turun, tapi terus bersembunyi di pohon, seperti pada tanggal 1 Muharam.
Bahkan pernah dicoba, pada tanggal 1 Muharam di sepanjang tangga naik ke puncak ditebarkan ratusan makanan, tapi ternyata tidak ada satu pun monyet yang mengambil makanan tersebut. Masih banyak lagi keunikan lain di kawasan Plangon. Untuk membuktikannya, Anda harus berkunjung ke sana.
2. Curug Bangkong
Curug Bangkong Yang Penuh Misteri
Di balik keindahannya, Curug Bangkong memang penuh misteri bagaimana tidak? Dari asal muasalnya saja sudah mengundang misteri.(FP Beranda Mistery) Eh, ternyata banyak juga yang beranggapan bahwa air terjun ini tempat yang seram alias angker. Hal ini bermula dari anggapan orang-orang di masa lalu yang mengaitkannya dengan peristiwa ditemukannya orang mati di sana.
Mereka menganggap kematian itu sebagai tumbal keangkeran Curug yang terletak di Desa Kertawirama Kecamatan Nusaherang, Kuningan ini. Peristiwa itu sendiri terjadinya sudah sangat lama, bahkan sebelum Indonesia merdeka. Ya di sekitar tahun 1944, saat itu ada seorang pemuda bernama Yoyo entah kenapa tewas di Curug Bangkong dan jasadnya tak pernah ditemukan sampai sekarang.
Nah, imbas dari tewasnya Yoyo itulah akhirnya para pengunjung Curug Bangkong dilarang mandi. Selang puluhn tahun kemudian di tahun 2002, juga ada pemuda yang meregang nyawa disana. Adalah Tatang (18), seorang pemuda mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di sekitar curug.(FP Beranda Mistery) Dua kejadian ini membekas di dalam benak masyarakat, dan kemudian menganggap air terjun itu sebagai tempat yang angker.
Di tahun tahun 1970 pernah terjadi peristiwa aneh, saat itu masyarakat melihat cahaya terang benderang yang melayang-layang di sekitar areal Curug Bangkong. Cahaya itu lantas mendarat dan menghilang di sebuah makam keramat yang ada di sana yang ternyata itu adalah Makam Pangeran Arya Salingsingan.
(FP Beranda Mistery)
Makam itu merupakan makam seorang panglima Kerajaan Talaga, yang dipercaya sebagai salah satu penyiar syiar Islam di daerah Kuningan Barat. Beliau adalah seorang utusan Sunan Gunung Jati. Akan halnya lubang misterius yang ada di balik Curug Bangkong. Seorang Spiritualis Tatar Sunda pernah bilang adanya sebuah lubang setinggi 1 meter dengan lebar 0,8 meter. Letaknya persis di belakang sebelah kiri curug itu.
Dan konon pula panjang gua itu hampi 1 Km (tepatnya 800 m). Sesepuh desa mengatakan ujung lubang itu tembus sampai ke Gunung Embun. Terbukti bila debit air mencapai 5 meter kubik atau lebih, maka embun akan keluar dari lubang-lubang yang ada di sana.
(FP Beranda Mistery)
Di tahun 1950-an, pernah ada orang yang penasaran akan ke dalaman lubang ini. Sebagai uji coba, dimasukkanlah seekor anjing yang diikat tali ke dalam lubang. Setelah sekian lama di tunggu, tali kemudian ditarik. Ternyata anjing itu menghilang dan yang kembali cuma ikatan tali di leher si anjing tadi. Menurut cerita dari mulut-ke mulut, konon anjing itu dimakan ular sanca kembang yang panjangnya mencapai 15 meter dan badannya sebesar paha orang dewasa.
Curug atau Air Terjun Bangkong yang berada di Desa Kertawirama Kecamatan Nusaherang Kuningan, Jawa Barat ini juga terinipirasi dari hal yang sama.
Nah, menurut tutur dari mulut ke mulut, alkisah dulu ada orang tua yang bernama Wiria. Dia adalah seorang pertapa yang sedang berkelana yang berasal dari Ciamis. Dalam perjalananya pertapa tua ini tak sengaja menemukan sebuah air terjun atau curug .(FP Beranda Mistery) Setibanya di sana ia merasakan ada aura yang berbeda. Ketika itulah batinnya merasa terpanggil oleh kekuatan gaib yang ada di sekitar curug. Wiria yakin itulah tempat yang tepat untuk melakukan tirakatnya, lantas ia yakin pula bila di tempat itu dirinya dapat jmelakukan ilafat.
Namanya juga manusia yang perlu sosialisasi, di sela-sela tirakatnya itu, Wiria menyempatkan diri bergaul dengan masyarakat. Ia lalu mengajarkan masyarakat lokal soal tata cara bagaimana membuat gula kawung (gula merah) yang bahan mentahnya banyak tumbuh di lingkungan sekitar. Dalam waktu singkat karena masyarakatnya antusias, hampir seluruh penduduk desa pandai membuat gula kawung dan akhirnya pekerjaan itu pun menjadi mata pencaharian penduduk sekitar.
Nama Wiria pun seiiring dengan itu menjelma menjadi Abah Wiria sebagai bentuk penghormatan masyarakat kepadanya. Dalam perkembangannya Abah Wiria mendapat panggilan batin dan kembali areal curug untuk tirakat. Di mana Abah Wiria melakukan semadinya tak ada yang tahu karena Wiria melakukannya secara diam-diam. Konon, menurut cerita yang ada Abah Wiria melakukan tapa bratanya di balik air terjun.
Berhari-hari, bahkan berbulan-bulan Abah Wiria berada di sana. Masyarakat kemudian merasa kehilangan seorang tokoh yang selama ini membimbing. Mereka bertanya-tanya, apa yang terjadi dengan Abah Wiria. Diduga kuat di gua itulah Abah Wiria melakukan semadinya dan Ini membuat warga desa bertanya-tanya.
Teka-teki keberadaan Abah Wiria pun merebak ke pelosok-pelosok desa. Warga mencarinya tetapi sosok Abah Wiria tak kunjung ditemukan. Ada sebagian warga yang meyakini bila Abah Wiria sudah meninggal di dalam curug. Sementara yang lain meragukannya lantaran jasadnya tak pernah ditemukan. Kabar yang paling santer adalah dugaan bila Abah Wiria menghilang (moksa) karena telah sempurna melaksanakan ritual tapa brata.
Macam-macam dugaan pun berkembang di dalam masyarakat, sampai-sampai muncul dugaan aneh soal Abah Wiria, banyak yang meyakini tubuh orang tua itu telah menjelma menjadi seekor bangkong (kodok). Pasalnya, sepeninggal Abah Wiria di sekitar curug sering terdengar suara-suara kodok. Padahal selama ini jarang warga di situ mendengar ada suara kodok disana. Anehnya, ketika suara kodok itu di dekati, tiba-tiba menghilang.
Atas dasar dugaan itu, akhirnya air terjun itu diberi nama Curug Bangkong. Dalam perkembangannya, banyak orang mengikuti jejak Abah Wiria bertapa di sekitar Curug Bangkong. (FP Beranda Mistery)Sehingga bila ada pendatang yang bermaksud melakukan tapa barata di sekitar curug, pasti akan disambut suara kodok. Nah, bila itu yang terjadi, konon seseorang akan bernasib baik. Doanya akan dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa, tapi ya wallahualam juga benar atau tidaknya.
3. Gunung Ciremai
Misteri gunung ciremai sangat terkenal dikalangan para pecinta alam khususnya mereka yang pernah melakukan pendakian di gunung dengan tinggi lebih dari 3 ribu meter diatas permukaan air tersebut. Desas desus misteri dibalik keindahan gunung ciremai yang konon sangat angker ini kita dapatkan dari pengalaman pada pendaki yang mengaku pernah mengalami kejadian menyeramkan di tempat ini. Gunung ciremai merupakan salah satu tempat pendakian paling menakjubkan di wilayah Jawa Barat. gunung yang berbentuk tumpeng ini membentang di tiga wilayah kabupaten mulai dari Majalengka, Kuningan, hingga ke Cirebon. Meskipun gunung ini tergolong sudah lama tidak menunjukan peningkatan aktivitas vulkanik yang membahayakan namun ciremai tetaplah gunung berapi yang masih aktif dan sewaktu-waktu bisa saja mengalami peningkatan aktifitas. Letusan besar yang terakhir terjadi pada tahun 1937 dan hingga sekarang aktifitas vulkanik G. Ciremai terlihat datar-datar saja dan hanya sesekali gempa tektonik akibat penaikan aktifitas.
Gak usah panjang lebar deh kita bahasa mengenai keadaan geografis di Ciremai, saatnya kita ungkap misteri dibalik keindahan gunung ciremai.
Sebagaimana wilayah pegunungan lain yang menjadi sarang serta pemukipan para lelembut, di G. Ciremai juga mengandung banyak cerita misteri tak kalah menarik dengan tempat lain. Adapun berbagai misteri gunung ciremai yang kerap diceritakan oleh masyarakat setempat maupun para pendaki antara lain sebagaimana di bawah ini.
Kisah Wali Songo
Dari perjalanan tersebut rupanya Sunan Gunung Jati yang sudah berusia sepuh tak lagi mampu melanjutkan perjalanan menuju puncak. Beliau memutuskan untuk berhenti dan istirahat di sebuah batu yang kini dikenal dengan sebutan batu lingga.
Versi kedua menyebutkab bahwa Sunan Gunung Jati memang pernah berada di wilayah gunung ciremai namun bukan untuk bermusyawarah melainkan bersemedi mendekatkan diri pada Allah SWT dan bertadzabur di sebuah batu yang kini dikenal sebagai batu lingga itu.
Nyi Linggi
Entah darimana awal mula kisah nyi linggi dikenal masyarakat yang jelas sampai saat ini cerita batulingga erat dikaitkan dengan sosok nyi linggi yang konon menempati batu tersebut setelah turunya Sunan Gunung Jati dari pengasingannya.
Cerita yang beredar di masyarakat setempat mengatakan bahwa nyi linggi melakukan pertapaan bersama dua ekor macan kumbang.
Tujuan utama beliau melakukan semedi di tempat ini konon merupakan upaya untuk menguasai ilmu tertentu. Namun belum sempat prosesi ritual itu selesai terlebih dahulu nyi linggi meninggal dunia. Begitu pula dengan kedua hewan peliharaannya konon menghilang tanpa bekas.
Hingga cerita ini diuliskan masih ada beberapa warga yang mengaku pernah melihat penampakan sosok nyi linggi bersama kedua hewan peliharaannya tersebut di kawasan batu lingga.
Hal ini pernah juga dialami oleh seorang pendaki yang mengaku pernah pula melihat sosok wanita bertongkat dan berpakaian kuno yang diapit dua macan tutul sewaktu melakukan pendakian melalui jalur linggar jati. Mungkinkah penampakan tersebut merupakan perwujudtan dari nyi lingga yang santer diperbincangkan masyarakat sekitar?
Kuntilanak
Makhluk gaib paling iseng yang ada di jalur pendakian gunung ciremai tak lain adalah sesosok kuntilanak. Banyak para pendaki yang pernah melihat penampakan kuntilanak di sepanjang jalur pendakian batulingga.
Bagi teman-teman yang memiliki kepekaan mata batin pasti akan merasakan sesuatu yang aneh terjadi dalam perjalanannya. Jika suasana aneh seperti bau harum atau bau kemenyan sudah deh bisa dipastikan ada makhluk tak kasap mata yang mengikuti perjalanan kalian.
Maka dari itu bagi para pendaki disarankan untuk senantiasa mentaati tata tertib dan ketentuan yang berlaku di gunung ciremai tersebut.
Suara Gamelan
Hampir di semua kawasan gunung suara-suara tak asing kerap terdengar di telinga kita. Salah satu suara yang kerap terdengar di wilayah gunung ciremai yakni suara gamelan jawa. Namun anehnya semakin kita dengarkan suara tersebut seolah semakin menjauh.
Para saksi telinga (weleh bahasanya) meyakini jika suara tersebut bersumber dari para lelembut penghuni pegunungan yang sengaja mengecoh konsentrasi para pendaki agar tersesat dari jalur utama.
Uraian di atas hanyalah beberapa dari sekian banyak misteri gunung ciremai. Satu hal yang perlu kita waspadai ketika mendaki gunung yakni jangan lupa untuk berdoa mengucap salam, serta mengutamakan keselamatan dan sopan santun. Dengan demikian insyaallah perjalanan kita akan dipermudah dan lancar sebagaimana yang kita harapkan.
Terima kasih telah membaca misteri dibalik keindahan gunung ciremai, jika teman-teman ada yang mengalami kejadian lain jangan lupa dishare ya dengan berkomentar di kolom komentar.
4. Gua Sunyaragi
Gua Sunyaragi merupakan salah satu obyek wisata yang terdapat di wilayah Kota Cirebon tepatnya hanya beberapa kilometre dari terminal pusat kota Cirebon yakni terminal Harjamukti, Lokasi Gua Sunyaragi adalah di kelurahan Sunyaragi Kesambi Kota Cirebon.
Gua Sunyaragi adalah sekumpulan Gua yang konon menurut artinya adalah untuk menyepi maka tidak heran gua sunyaragi terdapat banyak gua gua kecil untuk menyepi para Sultan Cirebon dan keluarganya.
Di area Gua Sunyaragi ada salah satu patung yang konon katanya Patung ini sangat dikramatkan pada masanya, Patung tersebut bernama Patung Batu Prawan Sunti
Letak Patung Batu Prawan Sunti itu bisa anda temukan di salah satu bagian Gua Peteng yang masih berada di komplek Gua Sunyaragi. Tepat di depan pintu masuk gua setelah melewati kolam, terdapat patung batu Patung Batu Prawan Sunti.
Patung Batu Prawan Sunti Di Gua Sunyaragi Cirebon Bikin Sulit Jodoh Menurut masyarakat sekitar, apabila seorang perempuan yang masih perawan memegang Patung Batu Prawan Sunti tersebut konon katanya akan menjadi perawan tua, alias susah mendapat jodohnya. Terlepas benar apa tidaknya karena yang namanya jodoh itu Kuasa Ilahi akan tetapi masyarakat sekitar masih memegang teguh apa yang mereka kramatkan tentang Patung Batu Prawan Sunti tersebut.
Mitos Patung Batu Prawan Sunti tetap dijaga oleh para pemandu dan selalu memberikan imbauan kepada pengunjung agar tidak berperilaku sembarangan ketika berada di lokasi Gua Sunyaragi apalagi sampai memegang Patung Batu Prawan Sunti.
Subscribe to:
Posts (Atom)